Mahasiswa Undip ubah Mangrove jadi Cendol
Mangrove yang
biasanya dikenal sebagai penahan intrusi air laut, ternyata bisa juga diolah
menjadi cendol oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang.
“biasanya kan
tumbuhan mangrove hanya dipakai untuk menahan abrasi air laut, tapi selain itu,
buahnya bisa juga diolah menjadi tepung, dan tepung itu kita buat deh jadi
cendol”, kata Isti Asih salah satu mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.
Desa Kaliprau memang terkenal dengan
pantainya yang indah, dan desa ini memiliki potensi perikanan yang besar
seperti bandeng, kepiting, dan udang vename. Namun selain itu, Desa ini juga
memiliki hutan mangrove di sepanjang jalan menuju Pantai. Jenis Mangrove di
desa ini adalah rizhopora, jenis ini mudah dikenal karena bentuk
perakarannya yang menyerupai jangkar, tinggi pohon dewasa dapat
mencapai 30 — 40 m, batangnya besar dan daunnya selalu hijau mengilap
permukaannya. Semua bagian tumbuhan jenis ini dapat dimanfaatkan
sebagai obat dan pangan, termasuk menjaddi tepung mangrove.
Berawal
dari tepung mangrove ini lah, mahasiswa-mahasiswi KKN Undip Tim II tahun 2017
melakukan inovasi dan kreasi baru, guna meningkatkan perekonomian dan daya
Tarik Desa Kaliprau. Mahasiswa KKN yang beranggotakan 8 orang dari jurusan yang
berbeda-beda tersebut mengatakan bahwa membuat cendol merupakan hal yang sulit,
“awalnya kami pikir buat cendol itu gampang dan sederhana, namun untuk memiliki
struktur yang lembut dan bagus ternyata butuh ketelitian dan kesabaran yang
lebih,” kata Eloardo Aruan selaku Koordinator Desa Kaliprau tersebut.
Bahan
– bahannya adalah tepung tapioka, tepung beras, tepung mangrove dan daun
suji/pandan. Langkah pertama adalah memeras daun suji/pandan dengan cara di
blender, kemudian campur tepung tapioka, tepung mangrove dan tepung beras
dengan perbandingan 3:2:1, takaran untuk tepung mangrove nya sendiri hanya
boleh sebanyak 30% dari total bahan cendol, guna mencegah racun yang terdapat
di mangrove. Kemudian tepung yang telah dicampur tadi dimasukkan ke dalam air
daun suji/pandan yang telah diperas, kemudian masukkan ke dalam air mendidih
secukupnya, aduk sampai mengental di atas api kecil. Kemudian cetak cendol di
dalam air dengan menggunakan cetakan cendol. Lalu tambahkan bumbu cendol
lainnya seperti gula jawa, santan dan es batu.
Untuk
lebih menarik perhatian, kemasannya pun di desain begitu unik dengan berupa
standing pouch seperti gambar di samping.
Mahasiswa
KKN ini menamai produk mereka OMA CENTONG alias Olahan Mangrove Cendol Kantong,
produk ini pun menjadi salah satu program unggulan dari Kecamatan Ulujami saat
pagelaran Expo program KKN di tingkat Kabupaten, yang dilaksanakan pada tanggal
12 Agustus 2017 kemarin, di Desa Sungapan Kecamatan Pemalang. Cendol ini begitu
laris saat dipamerkan, dan masyarakat cukup membayar sesuka hati loh.
Comments
Post a Comment