"Kau kan Tahu Kalau Aku Kristen, Ngapain Ngajakin Sholat ?"




Pernah nggak sih punya teman yang beda Agama ?

Kalau beda Suku ?

atau mungkin beda Negara ?

Rasanya gimana ? menyenangkan ? atau malah sangat mengerikan ?

Aku pribadi memiliki jawabn IYA dari ketiga pertanyaan pertama di atas, dan apa yang ku rasakan dengan perbedaan itu, itulah yang akan aku bagikan di dalam tulisan ku kali ini.

Aku sangat suka bergaul dengan banyak orang, apalagi orang-orang dengan pola pikir terbuka dan juga cerdas. Aku pun memiliki teman dari berbagai latar belakang, mulai dari suku, agama, dan negara yang berbeda.

Apa yang ku rasakan ? tentunya sangat senang, bisa belajar banyak mengenai kehidupan, budaya, ajaran Agama, dan juga termasuk kecenderungan orang-orang dari suatu suku, agama, dan negara tertentu.

Namun, aku agak sedikit jengkel dengan beberapa orang yang memiliki Agama yang berbeda dengan ku. Mereka ini teman ku, walau mungkin bukan yang sangat dekat atau sahabat. tapi selayaknya manusia, aku selalu mencoba untuk berteman dengan semua orang. Selain menambah link, juga menambah pengetahuan seperti yang aku jelaskan di atas.

Dan apa yang membuat ku jengkel sebenarnya hal - hal yang kelihatannya sepele,
contoh nya : "Lo, sholat yok, kamu jadi imam nya ya" "ayok lo sholat" "Elo katanya mau jadi Imam, ayok lo wudhu dulu"

Sepele kan sebenarnya ? tapi kadang kalian kebayang nggak sih, lagi rame-rame, dan aku sendiri yang Kristen, trus dikekgituin, kadang bingung mau jawab apa. Kadang hanya diam sambil tertawa, kadang bilang "duluan aja bro", dsb.

Bingung loh saat seperti itu, hingga suatu saat aku pernah bilang gini "Kamu tau kan kalau aku Kristen, ngapain ngajakin sholat?" dan jlebbb teman ku cuman bilang "becanda Lo" hahaha
Cuman becanda gak gitu juga sih bro, iya nggak sih ?

Coba deh di posisikan diri kalian sebagai aku. Pasti jadi canggung jadinya.

Aku tahu sih, yang namanya sebuah ke-excitement-an, sering kali kita juga berharap orang lain merasakan apa yang kita rasakan, sehingga kita sering menawarkan apa yang kita pikir baik kepada teman-teman kita. Cuman harus mengerti juga, dalam case seperti ini, teman-teman ku yang berbuat demikian aku anggap sebagai orang yang rasis, dan radikal.

Radikal menurut ku nggak salah, radikal berasal dari kata radix yang artinya akar, radikal artinya berakar, berakar dari mana? berakar dari apa yang dipercayai. Namun memaksakan kehendak kita kepada orang lain dengan cara yang sedikit halus tapi orang lain bisa melihat itu sebagai salah satu tindakan radikal sebenarnya, dan itu nggak baik.

Bertemanlah tanpa harus memaksakan pola pikir kita kepada teman-teman kita, bergaullah dengan kepala dan pikiran yang terbuka untuk mau menerima perbedaan, dan belajarlah bahwa nggak semua manusia itu sama, keberagaman itu sebuah Anugerah.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ISE DO ALE ALETA NASO OLO MUBA I

7 Status Instagram Yang Memotivasi

Aku dan Masa Depan Ku