Dermaga untuk Pantai



ABSTRAK

Dermaga memainkan peran yang sangat penting dalam kemajuan bangsa. Namun sering terjadi kendala dikala Dermaga tidak memiliki kualitas yang sepadan dengan perkembangan Zaman  atau struktur Dermaga yang rapuh, dan tidak tahan menanggung beban dari kapal kapal yang bertender di Dermaga tersebut, dan disini akan di bahas kualitas Dermaga yang bukan hanya keindahan saja tetapi memiliki struktur bangunan yang bahan penyusunnya berkualitas,yaitu Beton dengan mempertimbangkan aspek lain yang menjadi kelebihannya dibanding bahan penyusun lainnya seperti Baja ataupun Kayu. Salah satu aspeknya adalah ketahanan Beton terhadap air yang merupakan hal yang akan dihadapi oleh sebuah Dermaga dimana disini Beton harus memiliki rongga yg lebih kecil supaya air tidak bisa masuk,dan itu harus dilakukan pengawasan pada saat pembuatan beton,aspek berikutnya adalah kekuatan beton, dimana yang paling berpengaruh adalah saat pencampuran bahan bahan beton,yang nantinya kekuatannya akan diseimbangkan dengan berat beban yang akan di terima di dermaga tersebut,dan aspek berikutnya adalah kuat tekan dan tarik beton. Dan jika menggunakan baja,makan baja akan cepat terkorosi karna baja hanya memiliki C 0,1 s.d. 1,5 % bahan penyusun sehingga akan mudah rusak dan tidak akan tahan lama terhadap air,Kayu tidak memiliki kekuatan yang sebanding dengan beton melihat kapal yg akan bertender melebihi beban yg bisa di tampung oleh kayu,dan kayu juga merupakan bahan getas sehingga mudah patah.
Model ini diharapkan dapat menjadi acuan buat dermaga dermaga yg masih berada di daerah pedalaman untuk memperbaharui bahan struktur dermaga yg mungkin masih menggunakan kayu ataupun baja.


Berkembangnya Negara Indonesia tak lepas dari perdagangannya, baik secara import maupun export yang juga dapat menambah devisa negara sekaligus memperkenalkan kualitas produk indonesia, tetapi selain kualitas dari sebuah produk yang akan di impor, Indonesia juga butuh alat untuk mengexport hasil industrinya keluar maupun yang akan masuk kedalam,ada beberapa cara,diantaranya adalah melalui udara, darat, dan laut. Menggunakan jalur darat sangat tidak mungkin mengingat Indonesia tidak memiliki jembatan ke negara negara lain,maka yang digunakan adalah jalur udara maupun laut,mengingat kuantitas produk yg sangat banyak Indonesia tidak mungkin menggunakan jalur udara karna kebatasan kapasitas dan ongkos yang sangat mahal,maka yang paling efektif untuk di pergunakan adalah jalur laut,yaitu dengan menggunakan kapal kapal besar yang telah siap jadi dan di kususkan untuk import export,dan kapal ini harus memiliki tempat bertender di suatu Negara sehingga aman dan tidak merusak daerah pinggiran pantai,maka di perlukan DERMAGA.
Indonesia terdiri dari beribu pulau,dan makalah saya ini berpusat pada suatu Dermaga di Sumatra Utara yaitu Pelabuhan Belawan,dimana disana Dermaga masih menggunakan bahan penyusun struktur kayu disamping Sumatra Utara adalah provinsi yang kaya akan hutan yang di tumbuhi berbagai jenis kayu yang berkualitas,tetapi Kayu bukanlah struktur yang pantas di pergunakan untuk dermaga,dimana dermaga sangat berhubungan dengan air,dan kayu tidak memiliki ketahanan terhadap air karna kayu memiliki banyak pori pori dan kayu merupakan bahan getas,sehingga disana kualitas dermaga sangat bobrok,banyak kayu kayu yang sudah membusuk,dan tidak layak pakai,sehingga jarang kapal besar bersandar disana,nah oleh karena itulah saya membuat suatu makalah tentang struktur yang tepat dan dapat dipergunakan untuk Dermaga,yaitu BETON UNTUK DERMAGA.
Saya juga tidak memilih bahan struktur yang lain seperti baja untuk dermaga ini karna baja tidak memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap air seperti yang dimiliki beton,dimana baja hanya memiliki C(karbon) sebesar 0,1 s.d. 1,5 % dari bahan penyusunya,sehingga mengakibatkan baja mudah korosi dan akhirnya rusak,walaupun sbenarnya baja memiliki kuat tarik yang tidak dimiliki beton,tetapi 1 aspek itu tidak cukup sebagai panduan untuk pembuatan dermaga,dimana dermaga yg pantas harus meimiliki aspek:       - kekuatan terhadap beban – ketahanan terhadap air – kuat tekan dan tarik dan itu tidak dimiliki oleh baja,walaupun disatu sisi nanti kita akan membutuhkan baja sebagai alat pembantu dalam pembuatan dermaga sekaligus bahan pembuat beton bertulang yang meningkatkan kuat tarik beton, tetapi itu tidak menjadikan nya bahan utama dalam pembuatan dermaga.
Selain itu beton juga memiliki kelebihan,diantaranya adalah mudah di buat,tidak memakan biaya yang banyak,tidak mudah korosi karna mengandung C (karbon)  yang relatif besar sehingga tahan terhadap air,tahan api,ketahanan terhadap beban berulang.

Struktur beton sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat , diawali tahun 1886 , Jackson dari San Fransisco mengajukan paten untuk “ konstruksi batu buatan dan pekerasan beton” dimana telah diperkenalkan sistem penegangan dengan menarik batang batang tulangan yang disusun dalam pipa pipa,sementara itu Dohring dari jerman membuat “pelat pelat dan balok balok kecil “ dalam tahun 1888,dengan memakai kabel kabel tarik yang ditanam dalam beton untuk menghindari retak,
Semakin berkembangnya teknik pemadatan untuk memproduksi beton berkekuatan tinggi untuk dermaga serta ditemukannya dongkrak yang bekerja rangkap untuk menegangkan kabel kabel baja berkeutan tinggi untuk beton sehingga memperkuat gaya tarik beton.
Beton adalah bahan bangunan yang di peroleh dari penggabungan pasir dan kerikil yang di ikat oleh bahan semen.,dan semen akan beraksi bila di campur dengan air,perbandingan antara semen : pasir : krikil adalah 1 : 2 : 3 . Beton memiliki sifat yang sangat kuat terhadap tekanan berulang,tetapi untuk sebuah dermaga,kuat tekan bukan menjadi patokan tetapi juga butuh syarat.
 Beton yang dikehendaki untuk struktur dermaga  harus tahan pengaruh lingkungan laut, Tabel.1 di SNI 2847 Pasal 6.2 menentukan mutu beton minimum harus fc’= 35 Mpa dan faktor air semen maksimal harus 0,4 Mutu Beton 35 Mpa ini menentukan walau desain struktur hanya perlu fc’ = 35 Mpa. Rasio air semen 0,4 dan mutu beton 35 Mpa harus dipakai untuk menentukan proporsi campuran menggunakan bahan-bahan aktual lapangan yang sama. Untuk menyimpulkan pemenuhan kuat rata-rata proporsi campuran, produsen beton cukup menyajikan catatan hasil uji yang kurang dari 30 contoh tetapi tidak kurang dari 10 contoh pengujian secara berurutan yang menunjukkan nilau kuat tekan rata-rata lebih besar dari 35 Mpa. Bila proyek tidak memiliki data “track record” untuk perhitungan standar deviasi, maka deviasi standar ditetapkan sebesar di Tabel.5 di SNI 2847 dan proporsi campuran beton harus memenuhi ketentuan SNI 2847 Pasal 7.3.2.2. Nilai deviasi standar yang diperoleh dari suatu fasilitas produksi beton dapat dipakai sebagai indikator ukuran kontrol kualitas produksi dilapangan sebagai berikut (SNI 03—6815-2002). 1). Kontrol Kualitas Istimewah < 2,8. 2). Kontrol Kualitas Sangat Baik 2,8-3,5. 3). Kontrol Kualitas Baik 3,5-4,2. 4). Kontrol Kualitas Cukup 4,2-4,9. 5). Kontrol Kualitas Kurang < 4,9
Selain itu beton juga lemah dengan gaya tarik,puntiran,momen,dan lain lain,sehingga di perlukan kombinasi tambahan atau digabungkan dengan tulangan baja yang berfungsi untuk membantu sifat sifat yang kurang menguntungkan dari pada beton itu sendiridan yang kita kenal dengan istilah beton bertulang.
Selain itu,bahan untuk  beton yang baik yang perlu juga di perhatikan adalah kualitas dan syarat dari bahan bahan penyusunnya,seperti Semen yang merupakanmaterial hidrolisis yang berfungsi untuk merekatkan butir butir agregat. Agregat adalah bahan pengisi yang bersifat pasif  dan merupakan bahan yang dicampur dengan pasir dan semen sehingga menghasilkan beton yang kuat. Apabila bahan penyusun tersebut telah memenuhi syarat yang diharapkan sesuai dengan peraturan SK-SNI maka kualitas beton yang dihasilkan akan semakin baik,terutama untuk dermaga. Selain itu diperlukan juga perhitungan kadar air tempat dermaga didirikan dan kadar beton untuk menciptakan beton yang tidak mudah terkorosi oleh kadar air,dan juga di butuhkan zat addiktive guna mempercepat pengeringan beton.
Dari makalah diatas,dapat di simpulkan bahwa beton adalah bahan yang sangat tepat untuk dermaga,dan diharapkan pada saat pemprosesan pembuatan beton untuk dermaga agar di awasi dengan teliti,karna salah sedikit saja dapat membuat kerusakan yang fatal terhadap beton dan mempercepat umur dermaga tersebut. 
 

Comments

Popular posts from this blog

ISE DO ALE ALETA NASO OLO MUBA I

7 Status Instagram Yang Memotivasi

Aku dan Masa Depan Ku