Antara Malas atau Bukan Passion


Tulisan ku terakhir berbicara mengenai isi hati ku tentang kekasih yang tak kunjung tiba. Sebenarnya ada, namun yang mencintai apa adanya masih belum tertera.  (http://elotics.blogspot.co.id/2017/12/adakah-cinta-sejati-itu.html)

Apa aku yang terlalu pemilih ? ntah lah

Kali ini aku mau bercerita tentang Kemalasan ku dan akibat nya dalam kehidupan ku.
Berdampak buruk? sangat buruk sekali

Dulu, aku suka sekali mengatakan orang lain "Malas kali kau" dan merasa aku paling rajin dan selalu yang terdepan (Yamaha dong yah hahaha)

Dulu, aku gak peduli soal perasaan teman - teman ku yang sering aku katain pemalas. Ntah lah apakah mereka masih mendendam kepahitan kepada ku atau tidak, berharap yang lalu biarlah berlalu, namun tak semudah menghapus jawaban ujian yang salah dengan tipex.

Kok bisa? ya bisalah, manusia kan ada sifat pendendam nya, kalau tidak dipupuk dengan hati yang suka memaafkan, ya maka akan menjadi manusia yang pendendam.

Yaudah, untuk teman- teman ku yang dulu aku marahi dengan kata kata "malas kali kau", maafkan aku, kini aku menyesal dan kata - kata ku tersebut seperti bumerang yang datang kembali kepada ku, kini aku pemalas, eh bukan kini. Namun beberapa tahun terakhir dalam kehidupan ku di kampus.

Aku tidak tahu kapan kemalasan ini mulai merajai dalam hidup ku, yang aku tahu bahwa di dalam hidup manusia sifat malas itu pasti ada.

Kemalasan ku berupa penundaan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas dan kewajiban ku sebagai mahasiswa yang sebenarnya bisa ku lakukan dengan cepat. Biasanya aku lebih memilih untuk melakukan hal lain daripada tugas-tugas tersebut, contohnya; ketika ada tugas kuliah Desain Pondasi dan di waktu bersamaan ada event kesukaan ku, maka aku akan pilih untuk pergi ke event tersebut dan menunda untuk mengerjakan tugas Desain Pondasi dari kuliah. Begitupun dengan belajar, aku lebih suka belajar bisnis daripada belajar mengenai Struktur Baja dan Struktur Beton Bertulang. Atau, aku lebih suka mengikuti acara jurnalisme daripada mengerjakan tugas-tugas Drainase Perkotaan.

Akibatnya aku tidak maksimal dalam studi ku, tak secemerlang dulu ketika sekolah, menurut ku sah sah saja, karena memang aku tidak memberikan sepenuh hati ku untuk studi ku.

Setelah aku telusuri, ternyata aku bukan malas. Hanya saja aku lebih suka mengerjakan dan melakukan apa yang menjadi hasrat di dalam hati dan pikiran ku, Aku sadar bahwa jurusan ku saat ini bukan lah Passion ku, aku masuk ke jurusan yang salah bagi diri ku. Buktinya, aku sangat bersemangat dan tidak menunda pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan passion ku, semangat ku bahkan meningkat dan bertambah banyak.

Bagaimana dengan teman-teman? merasa diri kalian malas?
coba diperiksa lagi, apakah yang kalian kerjakan saat ini adalah apa yang kalian sukai?
apakah itu passion kalian?

Orang akan berkata untuk mencintai dulu apa yang kalian kerjakan, maka pekerjaan itu akan sangat mudah untuk dilakukan. Namun ada yang namanya "PASSION" atau bidang yang benar-benar sudah menjadi bagian kita. Ikuti apa passion kalian, maka secara tidak sengaja kalian sudah menyukai apa yang kalian kerjakan.

Ada yang punya pengalaman yang sama? comment di bawah ya, biar kita bisa saling sharing :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ISE DO ALE ALETA NASO OLO MUBA I

7 Status Instagram Yang Memotivasi

Aku dan Masa Depan Ku